Rabu, 28 Desember 2011

Pendewasaan

Layaknya mood situasi tertentu terkadang membuat emosi seseorang berubah-ubah. Karena mood selalu hadir ketika hati dan kenyataan berada pada satu titik yang tepat. Sejalan atau tidak sejalaan. Antonim yang berusaha ditemukan anak-kecil semasa duduk di bangku Sekolah Dasar sampai setengah mati  ini mungkin mampu menjelaksan maksud mood itu sendiri yang mempengaruhi mood seseorang dengan perubahan sewaktu-waktu yang tidak pernah dapat untuk diprediksi dengan mudah. Sama halnya dengan masalah. Masalah itu muncul ketika harapan-harapan itu tidak sama dengan kenyataan. Dan di situlah emosi mulai naik dengan rentang yang tidak beraturan lagi. Contohnya seorang yang cinta mati kepada kekasihnya, maka hal itu akan menaikkan syaraf-syaraf emosi sebagai bentuk pelampiasan. Masalah seperti ini memang manarik bagi sebagian besar orang, tapi sebenarnya tak sedikit orang pula sebenarnya merasa agak sedikit bosan. Jadi saya pilih pura-pura mati dulu deh hahaaa. Nah, emosi yang dimunculkan pada kasus ini biasa adalah bentuk emosi yang kurang baik. Pada orang tertentu, kejadian seperti ini justru berlaku sebaliknya. Mampu membuatnya dewasa dan mulai berpikir ke depan. Syaraf emosi ini mungkin syaraf yang baik hati hehe. . dia mampu berkolaborasi dengan masalah yang dihadapi sehingga menjadikannya pelajaran berharga dalam hidup.

Kedewasaan tidak terletak pada ke berapa tertentu seseorang dilahirkan dalam sebuah keluarga. Anak sulung, anak bungsu, atau anak tengah-tengah, bahkan anak ke-12 dari suatu keluarga. Selain itu, kedewasaan juga tidak terletak pada tahun ke berapa seseorang dilahirkan sampai sepanjang perjalan tahun yang dilalui oleh seseorang tersebut. Kedewasaan itu ada karena kemampuan bagaimana orang itu berpikir, menanggapi, memperlajari, mengenal, mengerti, menyesuaiakan, mengatasi yang berawal dari dirinya sendiri, memahami orang lain, mengenal lingkungan dan masalah yang menjadi teman kehidupan setiap manusia.

1 comments:

Posting Komentar

Recent Posts

Text