Mengendarai motor plus mp3 plus-plus menikmati alam bebas itu sangat menyenangkan. Dan maafkan aku ayah, tidak begitu memperhatikan laranganmu yang satu ini. Kumainkan saat jauh dari keramaian dan tetap tengok kaca kanan kiri di setiap waktu. Berdoa, berhati-hati, riting, dan lubang yang terlalu dekat jatuhkan saja saat tak mampu menghindar lagi. Pastinya aku akan sampai dengan selamat. Mengutip dan menamabkan kata-kata andalannya pastilah alibiku ini dapat diterima dengan baik. Yeee ... horee ...
Pejalanan berkilo-kilo menjadi tidak berasa, jika melihat rasa sayang beliau dan kekasihnya untukku dan si bujang yang sedang berjuang belajar mencari jati dirinya dan menjaga beliau setelah pulang dan malam datang. Sempat terlintas sesuatu yang agak mengerikan ketika membayangkan jalan dan sendiri. Tapi ternyata bukan hanya aku yang menjadi pemberani dan agak terlihat nekad. Banyak teman perempuan yang aku kenal, ternyata mereka pun tangguuh, mandiri dan yeeee pemberani menempuh puluhan kilo sendiri. Awalnya ini memang sangat mengerikan. Tapi semenjak memasuki akhir semerster tujuh dan semester delapan ini dan bertepatan pula dengan sistem perkeretaapiaan Indonesia yang semakin meninggkat baik, aku semakin merasa tidak bisa menyesuaikan jadwal kegitan adan jadwal kereta dengan pemesaan tiket yang harus mampu untuk aku pastikan kapan hari dan waktunya. Aaah sulitnyanya ...
Bukan masalah utama untuk mengeluh, masih ada jalan yang perlu aku tuju dan semangat semoga senantiasa mengalir di setiap detik. Amin. Mudahkan dan lindungi dalam langkahku oke Tuhan. ^^
0 comments:
Posting Komentar