Rabu, 11 April 2012

Depression

Kecewa kembali datang menghampiri. Dengan lembut langkahnya hadir. Takkan pernah bisa aku teriakan, mungkin hanya dalam hati. Kepada siapa pun beban ini terbagi, rasanya tidak pernah berkurang. Rasanya aneh. Sempit dan sesak. Mungkin tak seharusnya aku begini. Masih dalam hitungan jari aku menangis lagi. Meski demikian, ini sungguh membuatku jenuh dan lelah. Sampai kapan sedetik waktunya dia berikan untukku. Aku tergantung lama tanpa suatu kepastian dan kejelasan. Semua ini tentang pertemuan.

Kala itu embun masih ada. Sampai saat terik mentari menghisap keindahannya, disitulah aku menunggu bersama kawanku. Selingan canda telah habis. Energiku habis. Aku kehabisan cairan. Kumohonkan, angkatlah kami ke daratan. Tak ingin basah kuyup, kedinginan. Jangan biarkan kami kembali meredup, saat semangat itu hadir di setiap masa. Saat malam tetap berjuang, bahkan sampai pagi tak sadarkan. Berharap ada senyuman dalam sebuah pertemuan. Berharap bertemu lagi di setiap harinya. Seperti kala itu, saat siang ditemukan jawaban, dan saat malam kembali, kita belajar dan berjuang. Tapi saat esok tak berjumpa, kecewa kembali datang karena suatu pertemuan.

0 comments:

Posting Komentar

Recent Posts

Text