Tidak ada yang salah dengan menulis diary. Mengungkapkan emosi tanpa harus mengungkapkan langsung dengan orang lain mungkin salah satu alasan mengapa mereka memilih untuk menulisnya. Sebagian orang memilih untuk bercerita dengan teman akrabnya, bercerita dengan orang tua, atau saudara dekat yang membuatnya nyaman. Setiap manusia pasti menyadari bahwa masalah dalam hidupnya silih berganti menghampiri. Terasa berat jika memikulnya sendiri. Kadang terasa tidak seharusnya harus dibagi. Begitulah rasanya hidup layaknya terus dijalani.
Menghindar bukan pilihan yang tepat. Di pertengahan langkahku yang semakin gontai, haruskan kita menyadari bahwa saat ini adalah takdir yang telah ditetapkan Allah. Jalan yang sebelumnya belum pernah ada dalam bayangan. Jalan yang sebelumnya tidak terlintas untuk dihadapi. Rasanya berat tak berperi, tapi kembli bahwa ini adalah jalan yang telah tertulis.
Salah satu hal yang perlu dilakukan adalah menjalani. Saat pilihan berada tepat dihadapan, dan disaat itu pula aku merasa akan menyerah dan tidak bisa berbuat apa-apa untuk mengubah secuil takdir itu, maka yang perlu dilakukan adalah belajar. Ketika semangat belajarmu turun dengan bayangan ketakutan yang terus membayangi kemampuan berpikirmu, maka usahlah engkau memilih untuk mundur. Lakukan lebih keras lagi, buang bayang-bayang gelapmu, kemudian ingatlah tujuan awal hidupmu.
Seni hidup adalah masalah. Mungkin hal yang pertama dilakukan manusia untuk mengatasi masalah adalah menyikapinya dengan tenang. Berikutnya adalah memutuskan untuk mengambil langkah terbaik. Setelah keputusan telah diambil, maka selebihnya adalah berusaha agar tidak takut menghadapi ringtangan yang mungkin saja terjadi. Keyakinan pada diri pasti akan membawa sinyal positif dalam diri, kemudian akan menghilangkan rasa kecemasan dan berujuang pada semangat usaha untuk memecahkan masalah. Setelah itu hasil serahkan saja kepada Allah. Insy Allah, dia mempersiapkanmu untuk hal yang lebih indah. Belajar adalah proses pendewasaan, hasil akan mengikutimu pada kesuksesan. Insya Allah, Amin.
0 comments:
Posting Komentar