Selasa, 18 Oktober 2011

Hanya Sekali dalam Hidup

Panas hari ini semakin menurun
kau pun merangkak perlahan di kecerahan kuning-orange dan biru-putih langit itu
Aku berdiri diantara keduanya, menahan panasnya yang tak tertahankan
Kusampaikan pada angin yang mulai beranjak pergi dari sampingku
aku merasa sesak seolah ingin menangis lagi
Kulihat dari jendela kamar yang sempit,
Dahan daun-daun itu tak mendengarku, angin pun pergi dari sekelilingku
Kurasakan sedikit sekali oksigen berada di sini
Dalam kelelahan aku berpikir
ini hanya sekali dalam hidup
dan selanjutnya pasti akan berjalan dengan baik
Dalam kepenatan aku berpikir
Ini pasti akan kupecahkan dengan baik
Meskipun mereka membuatku merasa tersudut

0 comments:

Posting Komentar

Recent Posts

Text