Kamis lalu sempat ada acara nonton Sendra Tari Ramayana. Bareng sama anak-anak dari UNJ, UGM dan beberapa penonton dalam suasana malam yang terang dan dramatis rasanya menyenagkan. Acara nonton bareng di Prambanan ini mungkin juga sebagai salah satu model pembelajaran karya wisata yang menarik. Joko Pamungkas, dosen Seni Tari dan Drama di kelasku mungkin juga ingin menunjukkan apa yang dimaksud dengan seni, budaya, tari, dan estetika yang sempat menjadi topik permasalah menarik kelas seni di pertemuan kedua lalu. Karena seni itu sulit sekali diungkapkan jadi aku pun hanya bisa merasakan keindahan perpaduan gerak yang teratur dari pertunjukkan itu. Keahliannya sebagai koreografer utama pertunjukkan itu membuatku terkesima. Keren deh. Perpaduan dua budaya India dengan Jawa. Sebenernya sih gak ngerti-ngerti amat karena bahasa yang tidak aku mengerti. Kurang lebih beginilah ceritanya . .
Intruduksi
Negeri Mantili yang dipimpin oleh seorang raja bernama Prabu Janaka mempunyai seorang puteri cantik jelita bernama Dewi Shinta. Untuk menentukan seorang suami, diadakan sayembara. Akhirnya sayembara tersebut dimenangkan oleh putera mahkota kerajaan Ayodya yang bernama Rama Wijaya. Prabu Rahwana Raja Alengkadiraja sangat menginginkan memperistri Dewi Widowati. Setelah melihat Dewi Shinta, Rahwana menganggap bahwa Shinta adalah titisan Dewi Widowati yang selama ini dicari-cari.
Pasewakan Alengka
Rahwana di pendapa kerajaan Alengka mengadakan pasewakan agung yang dihadiri Kumbakarno, Indrajid, dan Patih Prahasta serta rakyat. Mereka menanti titah dari raja Alengka. Namun tiba-tiba datanglah Sarpakenaka, adik Rahwana. Ia menangis meminta pertolongan karena diperdaya oleh satria di hutan Dandaka dan melaporkan bahwasannya ada wanita cantik bersama satria tersebut. Mendengar laporan itu, Rahwana marah, dipanggilanya Kalamarica untuk ikut serta bersamanya membunuh serta mencari wanita yang dimaksud.
Hutan Dandaka
Rama Wijaya Putera Kerajaan Ayodya bersama Shinta istrinya dan disertai Leksmana, adiknya sedang dalam pengembaraan sampai di hutan Dandaka. Rahwana melihat Shinta timbul niat untuk memiliki, maka dicarilah akal yaitu dengan mengubah seorang pengikutnya yang bernama Marica menjadi seekor Kijang Kencana untuk menggoda. Melihat keelokan Kijang tersebut, Shinta meminta Rama untuk menangkapnya. Rama berusaha mengejar Kijang tersebut dan meninggalkan Shinta besama Leksmana. Shinta sangat cemas dikarenakan Rama lama belum kembali. Shinta menyuruh Leksmana mencari Rama. Sebelum meninggalkan Shinta, Leksmana melingkarinya dengan lingkaran magis untuk menjaga keselamatan Shinta. Rahwana yang telah mengetahui Shinta seorang diri berusaha untuk menculiknya. Akan tetapi maksud tersebut gagal karena lingkaran magis yang dibuat Leksmana. Rahwana mencari akal dengan mengubah dirinya menjadi Brahmana tua. Ketika Shinta mendekati untuk memberikan sedekah dan telah keluar dari lingkaran magis tersebut, maka ditariklah Shinta dan dibawa terbang ke Alengka.
Rama Mengejar Kijang
Dalam pengejaran akhirnya Kijang berhasil dipanah oleh Rama. Kijang tersebut berubah menjadi Raksasa Kalamarica, sehingga terjadilah perang dengan Rama. Marica akhirnya terpanah Rama, Leksmana menyusul Rama dan mengajak segera menemui Shinta.
Shinta Hilang
Perjalanan Rahwama membawa Shinta ke Alengka terhambat oleh seeokor burung garuda bernama Jatayu. Jatayu ingin menolong Shinta yang dikenalnya sebagai puteri Prabu Janaka, sahabatnya. Dalam peperangan tersebut Jatayu dapat dilumpuhkan Rahwana. Karena Rama dan Leksmana tidak menemui Shinta di tempat semula, maka dicarilah Shinta. Dalam perjalannya bertemu dengan Jatayu yang dalam keadaan luka parah. Rama mengira bahwa Jatayu yang menculik Shinta sehingga Jatayu akan dibunuh oleh Rama. Namun hal tersebt dapat dicegah oleh Leksmana. Setelah Jatayu menceritakan keadaan yang sebenarnya, maka Jatayu mati dengan iringan Rama dan Leksmana. Dalam kesedihannya datanglah seekor kera putih bernama Hanuman yang diutus pamannya bernama Sugriwa untuk mencari dua orang satria yang dapat mengalahkan Subali. Sugriwa tidak dapat mengalahkan Subali, kakaknya yang sangat sakti yang telah merebut Dewi Tara, kekasihnya Sugriwa. Akhirnya Rama membantu Sugriwa mengalahkan Subali.
Goa Kiskendo
Subali, Dewi Tara dan Anggada, puteranya sedang bercengkarama kemudian dikejutkan dengan kedatangan Sugriwa sehingga peperangan tidak dapat dihindari. Berkat bantuan Rama, Sugriwa berhasil mengalahkan Subali, kemudian Sugriwa bertemu kembali dengan Dewi Tara karena jasa baik Rama. Sugriwa membantu Rama untuk mencari Dewi Shinta dan Hanuman diutus mencari dan menyelidiki negeri Alengka.
Taman Argosoko
Di dalam kerajaan Alengka, Trijata, kemenakan Rahwana sedang menghibur Shinta. Tiba-tiba Rahwana datang untuk membujuk Shinta agar mau menjadi istrinya. Dewi Shinta menolaknya sehingga Rahwana bermaksud untuk membunuhnya, tetapi behasil dicegah. Trijata meminta Rahwana untuk bersabar dan Trijata menyanggupi untuk menjaga Shinta. Didalam kesedihannya, Shinta dikejutkan dengan tembang yang dibawakan oleh kera putih Hanuman.
Setelah kehadirannya diketahui Shinta, Hanuman segera menghadap untuk menyampaikan maksud kehadirannya sebagai utusan Rama. Setelah selesai menghadap Shinta, Hanuman segera ingin mengetahui kekuatan kerajaan Alengka. Maka dirusaklah keindahan taman kerajaan. Akhirnya Hanuman tertangkap oleh Indrajid, putera Rahwana kemudian dibawa menghadap Rahwana. Karena marahnya Hanuman akan dibunuh tetapi dicegah oleh Kumbakarna, ia tidak setuju dengan tindakan kakaknya. Karena dianggap Kumbakarna menentang, maka diusirlah dari kerajaan Alengka. Akhirnya Hanuman dijatuhi hukuman dengan dibakar hidup-hidup. Hanuman bukannya mati, tetepi dengan api itu Hanuman membakar kerajaan Alengka, dan kemudian ia kembali menghadap Rama.
Rama Tambak
Setelah mengutus Hanuman, Rama Wijaya beserta kera-kera berangkat untuk membendung samudera sebagai jalan menuju Alengka. Selesai membendung, datanglah Hanuman melaporkan tentang keadaan serta kekuatan bala tentara Alengka. Mendapat laporan Hanuman, Rama Wijaya merasa gembira dan diutuslah Hanuman, Anggodo, Anila dan Jembawana untuk memimpin prajurit menyerang Alengka.
Pereng Brubuh
Bala tentara sedang berjaga-jaga di tepi batas kerajaan, tiba-tiba diserang prajurit kera, maka terjadilah perang campuh yang sangat ramai. Kumbakarna bertindak sebagai senopati menghadapi Rama Wijaya. Dalam peperangan tersebut Indrajid dan Kumbakarna gugur di Plagan. Rahwana gugur terkena panah pusaka Rama dan dihimpit Gunung Sumawan yang dibawa Hanuman.
Pertemuan Rama dan Shinta
Setelah Rahwana Mati, dengan diantar Hanuman, Shinta menghadap Rama. Rama menolak karena menganggap bahwa Shinta telah ternoda selama berada di Alengka. Rama meminta bukti kepada Shinta untuk membuktikan kesuciannya. Dengan suka rela Shita membakar diri. Karena kebenarannya, kesucian Shinta dan pertolongan Dewa Api. Shinta terselamat dari api. Setelah terbukti kesuciannya, Rama menerima kembali Shinta dengan perasaan haru dan bahagia.
Waaaahhh... seru n lengkap story'a.....
izin follow yaa... ^_^
salam bloofers...
Setelah terbukti kesuciannya, Rama menerima kembali Shinta dengan perasaan haru dan bahagia....
Happy Ending...
@Bonit Notz_ oke :)
@Insan Robbani_ iya ceritanya happy ending huyee. .