Selasa, 22 November 2011

Kematian


Kehidupan tak selamanya abadi. Seperti bunga dan pohonnya yang tidak selamanya indah dan ceria dengan warnanya. Musim demi musim akan datang dan pergi silih berganti di sepanjang waktu menggantikan pohon yang tua dan renta, menggantikan mahkota bunga satu demi satu yang saling berguguran. Demikian pula dengan manusia. Dilahirkan, hidup, dan berujung pada kematian. Tidak jarang sampai usia yang lama, maka kembalilah manusia kepada sang pencipta. Dengan waktu yang tidak diketahui dan ditentukan. Dengan seketika dan cepat yang tiada pernah disangka.

Ketika sang malaikat pencabut nyawa itu hadir untuk melaksanakan tugasnya, sungguhlah manusia tidak pernah akan bisa untuk menolaknya. Hari ini aku pastinya merasa sedih. Begitu juga pastinya yang dirasakan sahabatku. Merasakan betapa sakitnya kehilangan orang tua yang sangat dicintainya. Meskipun Tuhan dan Malaikat tahu dia menangis dan terus berdoa, tapi semua takkan merubah keputusan-Nya. Dia pun tetap melaksanakan apa yang menjadi ketetapan-Nya, malaikat pun tetap menjalankan tugasnya. Karena Tuhan-lah penentu dan penguasa segalanya. Maka setiap waktu rasa syukur seharusnya takkan pernah terlewatkan, karena sesungguhnya karunia-Nya amat dekat disetiap waktu.

Apalah yang akan aku lakukan jika orang-orang yang aku sayangi pergi dari sampingku. Orang tua sebagai orang terpenting dalam hidup tiada pernah letih berdoa di siang malam, memotovasi, menginspirasi dan menenangkan jiwa disetiap usaha dan doa-doaku. Mungkin aku akan kehilangan arah lagi.

Sahabatku, sesungguhnya segala sesuatu adalah miliknya yang pasti akan kembali pada-Nya, titipkan doa dariku dan sahabat yang lain, semoga Tuhan menerima semua amal kebaikannya dan memaafkan kesalahannya dan menempatkannya disisi-Nya dengan indah, dan diberikan kesabaran untukmu dan keluarga di rumah.


0 comments:

Posting Komentar

Recent Posts

Text