Alur yang tidak pernah kutahu
Berjalan pelan menuju tempatku
Singgah tersenyum terkadang menangis sembilu
Malam larut, bercengkrama bagaikan haru biru
Bahagianya aku, jika pagi datang dia memanggil namaku
Radar yang berada tepat di hadapku
Nepturnus planet terakhir di bumiku
Memancar kuat meski terhalang waktu
Berkelap-kelip, menghilang lalu muncul menuju tempatku
Alur yang tidak pernah kutahu
Ketika itu aku ragu dalam puncak keyakinanmu
Berpikir panjang hingga engkau lelah menunggu
Engkau bilang, aku lama sekali termangu
Padahal sebenarnya aku juga menunggu
Radar yang berada tepat di hadapku
Nepturnus planet terakhir di bumiku
Bersinar terang bersama doamu
Berkelap-kelip untuk menuju doamu
0 comments:
Posting Komentar