Entah bagaimana lagi dan kepada siapa lagi aku membagi certiku. Terkadang aku tak mampu lagi memendamnya sendiri dalam perasaan yang semakin tak menentu. Kejujuran yang tak ingin aku tutup-tutupi seolah menjadi sesuatu yang buruk baginya. Aku mrncoba membaginya secara bertahap dan berkala kelak dia akan lebih menambah rasa kepercayaannya untukku. semakin lama semakin terasa, apa yang aku inginkan dan apa yang aku harapakan dilontarkannya dengan sikapnya yang acuh terhadapku. Batinku menangis merasakan ini yang begitu tidak nampak tapi begitu terasa dalam dihatiku.
Tuhan ....
Harus bagaimanakah aku...
Di setiap langkah dan titahku, aku selalu mengaharapkan kasih sayang yang tulus darinya. Kasih sayang seorang ibu yang selalu kudamba dan sama besarnya kasih sayangku kepadanya aku berharap dia akn mengerti aku. Kejujurannku di setiap jalan yang aku lalui aku harap selalu mendapatkan dukungan darinya, begitu sama besarnya dengan semangatku untuk mencapai cita-citaku.
Ingin sekali rasanya aku mengatakan semuanya. Tapi apalah daya, dia mendengar tapi tak dia lakukan. Beberapa kali aku bersamanya tetapi masih saja dia tak mempercayaiku. Sungguh-sungguh aku ingin berkata "AKU MENYAYANGIMU DAN TAK SEDIKIT PUN AKU MENCOBA MENGHILANGKAN KEPERCAYAANMU ITU".
Aku telah beranjak dewasa..
didikanmu dan pesanmu selalu kuingat selalu tanpa sedikit enyah dibenakku.
Aku telah beranjak dewasa ...
menemukan sesuatu yang talah aku anggap benar dan menjadi prinsip hidupku.
Aku telah beranjak dewasa
maafkan kau jika masa-masa ahku bersamamu terasa berkurang tapi tak berniat dan mengurangi rasa sayang dan cintaku terhadapmu.
Aku telah dewasa...
menjadikan suatu kesalahan dimasa lalu dengan upaya yang lebih baik untuk menjadikan perjalanan hidupku yang lebih baik.
Aku telah beranjak dewasa...
hari-hari yang aku lalui dulu dan membuatku terluka dan sakit telah aku tutup dan kembali membuka semangat baruku menjadikannya lebih indah dengan kanvas baruku yang akan aku warnai dengan indah.
Aku mengharapkan hidupkbah yang inddah bersama sahabat-sahabatku bak kepmpong yang menjelma menjadi kupu-kupu yang indah dan memapu terbang bebas menelusuri tingginya awan dan mentari.
0 comments:
Posting Komentar