
Apa yang membuat kita membayangkan sesuatu hal ketika kata kejujuran terdengar di telinga? apa yang membuat kita memerintahkakan kepada adik kecil kita tentang larangan untuk tak pernah berbohong sekecil apapun kepada siapa pun? apa yang membuat kita mencari aman ketika perkuliahan telah dimulai dan kita terlambat karena bangun kesiangan? apa yang membuat seorang ibu tidak percaya kepada anaknya ketika sang anak pergi bermain? dan kenapa orang tua selalu memberikan nasihat kepada sang anak ketika akan pergi harus selalu meminta izin, meski orang tua tak dirumah dan mewajibkan meninggalkan memo si pesan singkat?
Mengapa juga ketika polisi lalu lintas menangkapku karena SIM belum aku punya kemudian meloloskanku diakhir tilangan puluhan motor dengan ketidaklengkapannya masing-masing aku terselamatkan karena aku berkata dengan jujur tak punya uang untuk menggantinya tapi aku pun tak mau disidang? dan mengapa bunda selalu memaafkanku jika aku salah karena aku telah mengatakan apa adanya dan tak pernah aku tutup-tutupi? dan justru kenapa sang ayah memberiku hadiah yang tak terduga ketika kejujuranku yang memiliki makna menggebu-gebu secara tersirat kemudian aku memendamnya sampai seolah ia merasakan apa yang begitu aku rasakan. Dia berikan kepadaku dengan perjuangan aku yang tak selalu mendapatkan apa yang ingian aku dapatkan, dengan jarak dan selang waktu yang sang ayah melihat usahaku untuk meraihnya?
Secara sempit kejujuran adalah kesesuaian antara perkataan dan perbuatan. Jadi kejujuran itu sebenarnya membawa pada kebaikan. Dilihat dari sudut pandang agama itu jelas. Mana mungkin untuk meragukannya. Tapi terlalu jujur itu sebenarnya membawa kepada kebaikan juga gak ya ???
0 comments:
Posting Komentar