Hari masih pagi, handphone tak henti-hentinya berdering. Bukan hanya 9 macam alarm, berbagai cara yang akan membangunkan tidurku ini ternyata tidak cukup dan tak henti-hentinya kembali berdering. Di tambah satu lagi dengan deringan telepon, saat sms dari rumah belum aku balas, panggilan demi paggilan menggetarkan lagi kasurku tipisku dengan kata-kata "angkat telponku". Perwakilan dari mereka berdua menyuruhku pulang. "Mulih jam piro ndo?", bahasanya seperti di Jogja saja. Kata-kata itu masuk daftar pesan teks dari Ramandaku. Mungkin dia sudah mulai terkontaminasi dengan bahasaku, atau mungkin dia jatuh cinta lagi. Jatuh cinta dengannya. Jatuh cinta dengan Jogja. hahaha
Beberapa menit yang lalu aku menajawab, "Oke, nduk wangsul" Jawabanku pula untuk mamah disana. Mereka agaknya terlalu kompak mengirim sms bersamaan dan menelponku dengan satu perwakilan hanya demi kata "Pulang dan Hati-hati", padahal disini saja aku belum bergegas mandi dan berkemas, dan parahnya lagi masih saja nyempetin buat nge-Blogg.
Ada pernikahan di rumah. Memang bukan rumahku, tapi rumah tetangga. Bukan tetangga persis, tapi tetangga rumah. Intinya bukan aku yang mau menikah. Tapi mbakku. Bukan mbak kandung, tapi mbak yang ada di rumah tetangga dan intinya bukan aku yang mau menikah. Tapi mbak anaknya bu dhe. Oke bu dhe aku pulang deh. . .^^
0 comments:
Posting Komentar