Senin, 28 Februari 2011

100 Years

|0 comments


Artist : Five for Fighting
Lirik Lagu : Five For Fighting - 100 Years Lyrics
Five For Fighting - 100 Years Lyrics

I'm 15 for a moment
Caught in between 10 and 20
And I'm just dreaming
Counting the ways to where you are
I'm 22 for a moment
She feels better than ever
And we're on fire

Making our way back from Mars
15 there's still time for you
Time to buy and time to lose
15, there's never a wish better than this
When you only got 100 years to live
I'm 33 for a moment
Still the man, but you see I'm a they
A kid on the way
A family on my mind
I'm 45 for a moment
The sea is high
And I'm heading into a crisis
Chasing the years of my life
15 there's still time for you
Time to buy, Time to lose yourself
Within a morning star
15 I'm all right with you
15, there's never a wish better than this
When you only got 100 years to live
Half time goes by
Suddenly you?re wise
Another blink of an eye
67 is gone

The sun is getting high
We're moving on...
I'm 99 for a moment
Dying for just another moment
And I'm just dreaming
Counting the ways to where you are
15 there's still time for you
22 I feel her too
33 you?re on your way
Every day's a new day...
15 there's still time for you
Time to buy and time to choose
Hey 15, there's never a wish better than this
When you only got 100 years to live

Rabu, 23 Februari 2011

Virgiawan Listanto

|0 comments

Alam yang ada di sekitar kita ini indah. Lalu, kenapa harus jauh-jauh kita mencari keindahan
-- Iwan Fals--



Sabtu, 19 Februari 2011

Sahabatku

|0 comments
Malam ini aku merasa sendiri dan sepi ...
Menyelimuti malam yang sepi tanpa penghuni ...
Mencairkan malam bagai suatu keramaian ...
Menopang malam yang gelap meski tak mampu bertahan ...

Tenggorakanku sakit sekali menahan dinginnya ..
Tapi tubuhku tak kuat dengan panasnya ...
Mataku perih sekali menatapnya ...
Tapi aku merasa sendiri dan sepi ...

Cahayanya begitu membosankan ...
Letak alfabennya pun tak tergantikan ...
Mataku pun sesungguhnya lelah bersinar...
Tapi aku merasa sepi dan sendiri ...

Kapan aku tak menagis ??
Ya, saat ini ....
Karena kau kini aku tersenyum
melihat gambarmu dalam bayangan manis gulali ...
Tapi mataku belum terpejam ..
Karena aku merasa sepi dan sendiri ...

Daftar laguku telah habis..
Tapi mataku masih belum terpejam ...
Karena aku merasa sepi dan sendiri ...

Ku bernyanyi disini...
Lagu khusus untukmu sahabatku ..
Terkadang lebih dari kekasih ..
Lebih mengenal aku sahabatku ...

Dialah sahabatku
Ada kapan pun itu ...
Beda sahabat
Tak seperti mantan
Yang manis ketika masih pacaran ...

Dia sahabat
Penyemangat aku
Jadilah penopang sayapku

Aku bernyanyi disini
Lagu khusus untukmu sahabatku

Beda sahabat
Tak seperti mantan
Yang manis ketika masih pacaran ...





Jumat, 18 Februari 2011

Menjadi Penulis Terkenal

|0 comments

Ngarep menjadi penulis terkenal sih memang ada. Tapi berniat menjadi orang terkenal rasa-rasanya enggak deh. Aku yang cenderung menjadi orang pemalu sepertinya cocok sekali bukan?? bagaimana pendapat kalian?? Aku terkadang merasa bingung melihat murid-murid yang lucu, kecil dan imut itu kenapa menjadi murid yang pemalu, padahal rancangan pembelajarannya sudah mengajak mereka untuk aktif.


Setelah dipikir-pikir lagi dengan murid aktif, njuk gurunya ngapa ya??

Metode pembelajaran CTL ("Catet Tinggal Lunga") MUNGKIN cocok?? heheheh ini hanya becanda teman ...

Orang pemalu itu baiknya gimana ya .....//

Waah nek ngomong pemalu, aku jadi pemenang deh. Tapi enggak segitunya sih ...


Kembali kepada keinginan menjadi orang terkenal uupzz penulis terkenal maksudnya. Sebenarnya mau lah. Siapa coba yang tidak ingin dikenal karena tulisan-tulisannya yang baik, yang memberikan manfaat kepada orang lain, yang dikenang karena indah atau mungkin karena dapat dijadikan contoh-contoh yang berguna dan mampu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Menjadi kebahagian tersendiri jika hidupku menjadi bermanfaat untuk orang lain. Semoga dapat terwujudkan. Amin....


Wah sepertinya ini mulai keluar dari batas curahan hati, jadi curhat deh ...!! Keluar dari batas pembicaraan. Keinginan menjadi penulis terkadang dipandang orang laksana sastrawan yang sedang membacakan puisi. Ketika senang akan terlihat senang dan ceria, ketika sedih akan terlihat mimiknya yang mampu membawa penonton dalam haru biru kesedihan yang mendalam. Ketika sedang marah akan terlihat geramnya seperti singa yang mau memakan mangsanya. Seperti kepribadian ganda.


Kepribadian ganda seperti yang sempat aku dengar tentang beberapa sifatku. Orang bilang aku supel, ramah, baik hati, gaul, rendah hati, tidak sombong, jujur, dapat dipercaya, hemat, pintar, suka menabung, santun, penurut dengan orang tua, perduli dan sangat mencintai keluarga, serta perasan hati yang mudah tersentuh. Pokoknya segi kebaikan gitu deh hehe....


Tapi ada juga yang bilang kau itu pelit, cerewed, sombong, mau menang sendiri, perhitungan, cuek, gak nyambungan, cantik-cantik lola. Pokokmen nek itu dikatakan sama kalian huuuu sadis beud uuuiyy...


Bener kan, seolah-olah ada kepribadan ganda gimana gitu ...pusing mikirnya ...

Yang bilang aku punya sisi positif mungkin dia emang memiliki hati yang baik, septih salju kali ya,,atau seputih hatiku amin..( berusaha.com), tapi bagi mereka yang bilang kau dari sisi negatifnya itu, waduh jan bener-bener bikin sakit hati (orapikirsingpentingakumerasatidakmembuatkesalahan.com) jadi biarkan saja.


Bawa tidur-diiringi dengan musik-dimalam hari_______akhirnya hati ini lumer bagai coklat lezzat tiada tara------>>> kutemukan jawabnya yang sangat sederhana “karena tiap orang punya pandangan dan pendapat yang berbeda” tiwas mikir mumet sampe tua huuff.


Kira-kira didunia jurnalis apakah hukum inI berlaku nggak ya?, ketika tulisan seseorang dianggap bagus, indah atau bahkan sebaliknya? Barangkali penilaiannya juga terserah pada pendapat dan pandangan pembaca … apakah mau dibilang bagus atau mau dibilang buruk … monggo kerso. Karena aku sendiri menulis untuk freetime dan menulis apa yang aku sukai, tidak harus mengejar untuk menjadi pemenang dari orang lain.

Kamis, 17 Februari 2011

Management Qolbu

|0 comments
Meskipun dipadatkan dengan empat jadwal kuliah hari ini rasanya biasa saja. Mahasiswa yang datang, duduk, dan belajar memang tidak sama dengan pegawai di kantor-kantor seperti DPR atau pejabat-pejabat lain yang datang-duduk-diam-dapat-duit. Ditambah dengan rasa senang. Sepertinya aku perlu mendapatkan tambahan itu deh agar menjadi senang. Tapi bagaimana caranya ya hehehe...

Management qolbu dalam pelajaran management kelas sekilas disampaikan dosenku. Menambah humor dan obat kantukku dengan teman-teman setelah seharian ini ceramah dosen membanjiri telinga kami sampai-sampai tak terdengar lagi. Kasihan sekali ya dosenku itu...

Maaf pak dosen itu bukan mauku kenapa harus menganuk....
Tapi aku sungguh-sungguh mengantuk dan sangat lelah....
Ku ucapkan selamat tidur untuk sahabat-sahabatku ..... :-)

Minggu, 13 Februari 2011

Pandangan Islam tentang Hari Valentine

|0 comments


Satu hari menjelang tanggal 14Ferbruari 2011 banyak sekali sahabat-sahabatku mengirimkan pesan singkat untukku. Pesan yang dikirimkannya tentang perayaan “ Valentine Day”. Hari yang selalu dinanti bagi kalangan muda-mudi yang hidup di di abad 20-an ini. Lain bagiku, yang sudah tua hehehe....


Pesan singkat yang disampaikan oleh beberapa sahabatku itu secara singkat tentang peringatan tentang anggapan hari valentine yang sesungguhnya adalah hari peringatan pastur yang bernama Valentinus. Penasaranku semakin menjadi-jadi, teringat kala SMA sepertinya aku pernah meranyakannya bersama sahabat-sahabatku. Berbagi coklat dan ucapan. Bermain dan bersenang-senang main kesana-kemari di hari itu.


Sahabatku, yuk saatnya kita tengok kebenaran tentang hari valentine itu, apa sih ??


Tentunya sahabatku ini pasti tak menginginkan pertambahan angka pada umur kita semata-mata berlalu dengan berkurang setiap tahun disetiap harinya bukan??


Hari yang takkan kita pernah ketahui sampai kapan kita masih bisa menyombongkan diri berjalan dengan tegak di bumi yang indah ini yang tanpa makna dan sia-sia.


Aku juga senang ternyata sahabat laki-laki yang lebih banyak mengirimkan pesan peringatan kepadaku itu, semoga kita baik laki-laki dan perempuan sama saja akan lebih mengerti dan mengambil tindakan tentang makna dari hari valntine.


1. Sejarah Hari Valetine : St. Valentinus Pendeta Pernikahan

Valentine adalah seorang pendeta yang hidup di Roma pada abad ke-III. Ia hidup di kerajaan yang saat itu dipimpin oleh Kaisar Claudius yang terkenal kejam. Ia sangat membenci kaisar tersebut. Claudius berambisi memiliki pasukan militer yang besar, ia ingin semua pria di kerajaannya bergabung di dalamnya.



Namun sayangnya keinginan ini tidak didukung. Para pria enggan terlibat dalam peperangan. Karena mereka tak ingin meninggalkan keluarga dan kekasih hatinya. Hal ini membuat Claudius marah, dia segera memerintahkan pejabatnya untuk melakukan sebuah ide gila.



Claudius berfikir bahwa jika pria tidak menikah, mereka akan senang hati bergabung dengan militer. Lalu Claudius melarang adanya pernikahan. Pasangan muda saat itu menganggap keputusan ini sangat tidak masuk akal. Karenanya St. Valentine menolak untuk melaksanakannya.



St. Valentine tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yaitu menikahkan para pasangan yang tengah jatuh cinta meskipun secara rahasia. Aksi ini akhirnya diketahui oleh kaisar yang segera memberinya peringatan, namun ia tidak menggubris dan tetap memberkati pernikahan dalam sebuah kapel kecil yang hanya diterangi cahaya lilin.



Sampai pada suatu malam, ia tertangkap basah memberkati salah satu pasangan. Pasangan tersebut berhasil melarikan diri, namun malang St. Valentine tertangkap. Ia dijebloskan ke dalam penjara dan divonis hukuman mati dengan dipenggal kepalanya. Bukannya dihina oleh orang-orang, St. Valentine malah dikunjungi banyak orang yang mendukung aksinya itu. Mereka melemparkan bunga dan pesan berisi dukungan di jendela penjara dimana dia ditahan.



Salah satu dari orang-orang yang percaya pada cinta kasih itu adalah putri penjaga penjara sendiri. Sang ayah mengijinkan putrinya untuk mengunjungi St. Valentine. Tak jarang mereka berbicara lama sekali. Gadis itu menumbuhkan kembali semangat sang pendeta. Ia setuju bahwa St. Valentine telah melakukan hal yang benar alias benul eh betul.

Pada hari saat ia dipenggal alias dipancung kepalanya, yakni tanggal 14 Februari gak tahu tahun berapa, St. Valentine menyempatkan diri menuliskan sebuah pesan untuk gadis putri sipir penjara tadi, ia menuliskan Dengan Cinta dari Valentinemu.



Pesan itulah yang kemudian mengubah segalanya. Kini setiap tanggal 14 Februari orang di berbagai belahan dunia merayakannya sebagai hari kasih sayang. Orang-orang yang merayakan hari itu mengingat St. Valentine sebagai pejuang cinta, sementara kaisar Claudius dikenang sebagai seseorang yang berusaha mengenyahkan cinta.


2. Sejarah Hari Valentine : Pengorbanan St. Valentinus


Catatan pertama dihubungkannya hari raya Santo Valentinus dengan cinta romantis adalah pada abad ke-14 di Inggris dan Perancis, di mana dipercayai bahwa 14 Februari adalah hari ketika burung mencari pasangan untuk kawin. Kepercayaan ini ditulis pada karya sastrawan Inggris Pertengahan bernama Geoffrey Chaucer. Ia menulis di cerita Parlement of Foules (Percakapan Burung-Burung) bahwa:



For this was sent on Seynt Valentyne's day (Bahwa inilah dikirim pada hari Santo Valentinus) Whan every foul cometh ther to choose his mate (Saat semua burung datang ke sana untuk memilih pasangannya).



Pada jaman itu bagi para pencinta sudah lazim untuk bertukaran catatan pada hari valentine dan memanggil pasangan Valentine mereka. Sebuah kartu Valentine yang berasal dari abad ke-14 konon merupakan bagian dari koleksi naskah British Library di London. Kemungkinan besar banyak legenda-legenda mengenai santo Valentinus diciptakan pada jaman ini. Beberapa di antaranya bercerita bahwa:



* Sore hari sebelum santo Valentinus akan mati sebagai martir , ia telah menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis "Dari Valentinusmu".



* Ketika serdadu Romawi dilarang menikah oleh Kaisar Claudius II, santo Valentinus secara rahasia membantu menikahkan mereka diam-diam.



Pada kebanyakan versi legenda-legenda ini, 14 Februari dihubungkan dengan keguguran sebagai martir.



3. Sejarah Hari Valentine : Mengenang St. Valentinus


Menurut Ensiklopedi Katolik, nama Valentinus diduga bisa merujuk pada tiga martir atau santo (orang suci) yang berbeda yaitu dibawah ini:

* pastur di Roma

* uskup Interamna (modern Terni)

* martir di provinsi Romawi Afrika.



Hubungan antara ketiga martir ini dengan hari raya kasih sayang (valentine) tidak jelas. Bahkan Paus Gelasius I, pada tahun 496, menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai martir-martir ini namun hari 14 Februari ditetapkan sebagai hari raya peringatan santo Valentinus. Ada yang mengatakan bahwa Paus Gelasius I sengaja menetapkan hal ini untuk mengungguli hari raya Lupercalia yang dirayakan pada tanggal 15 Februari.



Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus, diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Kemudian ditaruh dalam sebuah peti dari emas dan dikirim ke gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada tahun 1836. Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini pada hari Valentine (14 Februari), di mana peti dari emas diarak dalam sebuah prosesi dan dibawa ke sebuah altar tinggi. Pada hari itu dilakukan sebuah misa yang khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta.



Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santo yang asal-muasalnya tidak jelas, meragukan dan hanya berbasis pada legenda saja. Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.



Benarkah ini hanya soal kasih sayang belaka ?


“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, nescaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” (Surah Al-An’am : 116).



Hari 'kasih sayang' yang dirayakan oleh orang-orang Barat pada tahun-tahun terakhir disebut 'Valentine Day' amat popular dan merebak di pelusuk Indonesia bahkan di Malaysia juga. Lebih-lebih lagi apabila menjelangnya bulan Februari di mana banyak kita temui jargon-jargon (simbol-simbol atau iklan-iklan) tidak Islami hanya wujud demi untuk mengekspos (mempromosi) Valentine.



Berbagai tempat hiburan bermula dari diskotik (disko/kelab malam), hotel-hotel, organisasi-organisasi mahupun kelompok-kelompok kecil; ramai yang berlumba-lumba menawarkan acara untuk merayakan Valentine. Dengan dukungan(pengaruh) media massa seperti surat kabar, radio mahupun televisyen; sebagian besar orang Islam juga turut dicekoki(dihidangkan dengan iklan-iklan Valentine Day.




Sungguh merupakan hal yang ironis (menyedihkan/tidak sepatutnya terjadi) apabila telinga kita mendengar bahkan kita sendiri 'terjun' dalam perayaan Valentine tersebut tanpa mengetahui sejarah Valentine itu sendiri. Valentine sebenarnya adalah seorang martyr (dalam Islam disebut 'Syuhada') yang kerana kesalahan dan bersifat 'dermawan' maka dia diberi gelaran Saint atau Santo.



Pada tanggal 14 Februari 270 M, St. Valentine dibunuh karena pertentangannya (pertelingkahan) dengan penguasa Romawi pada waktu itu yaitu Raja Claudius II (268 - 270 M). Untuk mengagungkan dia (St. Valentine), yang dianggap sebagai simbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan dalam menghadapi cubaan hidup, maka para pengikutnya memperingati kematian St. Valentine sebagai 'upacara keagamaan'.




Tetapi sejak abad 16 M, 'upacara keagamaan' tersebut mulai beransur-ansur hilang dan berubah menjadi 'perayaan bukan keagamaan'. Hari Valentine kemudian dihubungkan dengan pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi kuno yang disebut “Supercalis” yang jatuh pada tanggal 15 Februari.



Setelah orang-orang Romawi itu masuk agama Nasrani (Kristian), pesta 'supercalis' kemudian dikaitkan dengan upacara kematian St. Valentine. Penerimaan upacara kematian St. Valentine sebagai 'hari kasih sayang' juga dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropah bahwa waktu 'kasih sayang' itu mulai bersemi 'bagai burung jantan dan betina' pada tanggal 14 Februari.



Dalam bahasa Perancis Normandia, pada abad pertengahan terdapat kata “Galentine” yang bererti 'galant atau cinta'. Persamaan bunyi antara galentine dan valentine menyebabkan orang berfikir bahwa sebaiknya para pemuda dalam mencari pasangan hidupnya pada tanggal 14 Februari. Dengan berkembangnya zaman, seorang 'martyr' bernama St. Valentino mungkin akan terus bergeser jauh pengertiannya(jauh dari erti yang sebenarnya). Manusia pada zaman sekarang tidak lagi mengetahui dengan jelas asal usul hari Valentine.



Di mana pada zaman sekarang ini orang mengenal Valentine lewat (melalui) greeting card, pesta persaudaraan, tukar kado (bertukar-tukar memberi hadiah) dan sebagainya tanpa ingin mengetahui latar belakang sejarahnya lebih dari 1700 tahun yang lalu.

Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa moment (hal/saat/waktu) ini hanyalah tidak lebih bercorak kepercayaan atau animisme belaka yang berusaha merosak 'akidah' muslim dan muslimah sekaligus memperkenalkan gaya hidup barat dengan kedok percintaan(bertopengkan percintaan), perjodohan dan kasih sayang.




4. PANDANGAN ISLAM


Sebagai seorang muslim tanyakanlah pada diri kita sendiri, apakah kita akan mencontohi begitu saja sesuatu yang jelas bukan bersumber dari Islam ?



Mari kita renungkan firman Allah s.w.t.

“Dan janglah kamu megikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya”. (Surah Al-Isra : 36)


Dalam Islam kata “tahu” berarti mampu mengindera (mengetahui) dengan seluruh panca indera yang dikuasai oleh hati. Pengetahuan yang sampai pada taraf mengangkat isi dan hakikat sebenarnya. Bukan hanya sekedar dapat melihat atau mendengar. Bukan pula sekadar tahu sejarah, tujuannya, apa, siapa, kapan (bila), bagaimana, dan di mana, akan tetapi lebih dari itu.


Oleh kerana itu Islam amat melarang kepercayaan yang membonceng (mendorong/mengikut) kepada suatu kepercayaan lain atau dalam Islam disebut Taqlid.


Hadis Rasulullah s.a.w:

“ Barang siapa yang meniru atau mengikuti suatu kaum (agama) maka dia termasuk kaum (agama) itu”.

Firman Allah s.w.t. dalam Surah AL-Imran (keluarga Imran) ayat 85

“Barangsiapa yang mencari agama selain agama Islam, maka sekali-sekali tidaklah diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”.


5. HAL-HAL YANG HARUS DIBERI PERHATIAN


Dalam masalah Valentine itu perlu difahami secara mendalam terutama dari kaca mata agama kerana kehidupan kita tidak dapat lari atau lepas dari agama (Islam) sebagai pandangan hidup. Berikut ini beberapa hal yang harus difahami di dalam masalah 'Valentine Day'.


1. PRINSIP / DASAR

Valentine Day adalah suatu perayaan yang berdasarkan kepada pesta jamuan 'supercalis' bangsa Romawi kuno di mana setelah mereka masuk Agama Nasrani (kristian), maka berubah menjadi 'acara keagamaan' yang dikaitkan dengan kematian St. Valentine.


2. SUMBER ASASI

Valentine jelas-jelas bukan bersumber dari Islam, melainkan bersumber dari rekaan pikiran manusia yang diteruskan oleh pihak gereja. Oleh kerana itu lah, berpegang kepada akal rasional manusia semata-mata, tetapi jika tidak berdasarkan kepada Islam (Allah), maka ia akan tertolak.


Firman Allah swt dalam Surah Al Baqarah ayat 120 :“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka.

Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemahuan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu”.


3. TUJUAN
Tujuan mencipta dan mengungkapkan rasa kasih sayang di persada bumi adalah baik. Tetapi bukan seminit untuk sehari dan sehari untuk setahun. Dan bukan pula bererti kita harus berkiblat kepada Valentine seolah-olah meninggikan ajaran lain di atas Islam. Islam diutuskan kepada umatnya dengan memerintahkan umatnya untuk berkasih sayang dan menjalinkan persaudaraan yang abadi di bawah naungan Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Bahkan Rasulullah s.a.w. bersabda :“Tidak beriman salah seorang di antara kamu sehingga ia cinta kepada saudaranya seperti cintanya kepada diri sendiri”.


4. OPERASIONAL
Pada umumnya acara Valentine Day diadakan dalam bentuk pesta pora dan huru-hara.
Perhatikanlah firman Allah s.w.t.:“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaithon dan syaithon itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya”. (Surah Al Isra : 27)


Surah Al-Anfal ayat 63 yang berbunyi : “…walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia (Allah) Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.


Sudah jelas ! Apapun alasannya, kita tidak dapat menerima kebudayaan import dari luar yang nyata-nyata bertentangan dengan keyakinan (akidah) kita. Janganlah kita mengotori akidah kita dengan dalih toleransi dan setia kawan. Kerana kalau dikata toleransi, Islamlah yang paling toleransi di dunia.


Sudah berapa jauhkah kita mengayunkan langkah mengelu-elukan(memuja-muja) Valentine Day ? Sudah semestinya kita menyedari sejak dini(saat ini), agar jangan sampai terperosok lebih jauh lagi. Tidak perlu kita irihati dan cemburu dengan upacara dan bentuk kasih sayang agama lain. Bukankah Allah itu Ar Rahman dan Ar Rohim. Bukan hanya sehari untuk setahun. Dan bukan pula dibungkus dengan hawa nafsu. Tetapi yang jelas kasih sayang di dalam Islam lebih luas dari semua itu. Bahkan Islam itu merupakan 'alternatif' terakhir setelah manusia gagal dengan sistem-sistem lain.



6. MARI ISTIQOMAH (BERPEGANG TEGUH)


Perhatikanlah Firman Allah


“…dan sesungguhnya jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah datang ilmu kepadamu, sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk golongan orang-orang yang zalim”.


Semoga Allah memberikan kepada kita hidayah-Nya dan ketetapan hati untuk dapat istiqomah dengan Islam sehingga hati kita menerima kebenaran serta menjalankan ajarannya.


Tujuan dari semua itu adalah agar diri kita selalu taat sehingga dengan izin Allah s.w.t. kita dapat berjumpa dengan para Nabi baik Nabi Adam sampai Nabi Muhammad s.a.w.


Firman Allah s.w.t.

“Barangsiapa yang taat kepada Allah dan RasulNya maka dia akan bersama orang-orang yang diberi nikmat dari golongan Nabi-Nabi, para shiddiq (benar imannya), syuhada, sholihin (orang-orang sholih), mereka itulah sebaik-baik teman”.


http://ugiq.blogspot.com/2010/01/sejarah-hari-valentine-mitos-valentine.html

http://tanbihul_ghafilin.tripod.com/valentineday.htm

Menyoroti “Pemberontakan Guru”

|0 comments

Mewakili mereka yang merasa sedikit iri dengan orang orang lain yang profesinya telah menjadi guru. Mewakili mereka yang sebenarnya ingin protes dengan ketidakadilan pemerintah dengan aturan yang telah dibuatnya sendiri. Mewakili mereka para pembuat kebijakan yang belum pada tempatnya. Mewakili mereka yang yang terlalu baik belum pada saatnya. Mewakili mereka yang diberi tanggung jawab tetapi tidak melakukan wewenangnya pada tempatnya. Meskipun sifat ini sesungguhnya sangat tidak terpuji. Meskipun saya benar-benar tahu sifat itu seharusnya tidak dimiliki oleh guru dan mereka calon guru. Hanya ingin mewakili mereka yang selalu bertanya-tanya dalam hatinya, tak kunjung pernah terjawab, tak pernah tersampaikan dan hanya menjadi bahan perbincangan biasa. Perbincangan yang banyak memunculkan solusi dengan dengan alasan yang cemerlang.


Profesi guru yang seharusnya dijabat oleh mereka para lulusan guru yang telah mendapat “SIM” untuk menjalankan profesinya sebagaimana mestinya, kini banyak sekali disandang oleh mereka yang seharusnya masih menempuh pendidikan guru. Mereka yang berbekal pengetahuan yang terbatas pada masa sekolahnya sebelum mencapai presikat lulusan seorang guru dengan mudah berdiri tegak dan tersenyum sebagai seorang guru. Mungkin bekal pengalaman menjadi pedoman bagi mereka. Tapi sebenarnya pengalaman dalam mendidik saja tidak cukup. Melainkan harus disertakan kemampuannya dalam ilmu keguruan. Belum lagi dengan mudahnya mereka yang belum mendapatkan lulusan menjadi guru dapat dengan mudah masuk kedalam instansi sekolah karena adanya hubungan kekerabatan dengan salah satu anggota guru atau kepala sekolah.


Haruskan seperti itu ????


Mari kita intip sekilas tentang Pendidikan Guru Pra Jabatan.


1. Dasar Pendidikan Guru Pra Jabatan


a. Undang-Undang Repuplik Indonesia Nomor 14 tahun 2005.

Tentang Guru dan Dosen Pasal 10 ayat 1 Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, sosial, kepribadian, profesional yang diperoleh melalui pendidikan Profesi.

b. Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun 2008 pasal 4 ayat 1 tentang guru.

Sertifikat pendidik bagi guru diperoleh melalui pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat dan ditetapkan oleh pemerintah.

c. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI nomor 8 tahun 2009.

Tentang Program Pendidikan profesi guru Prajabatan.


2. Pendidikan Profesi

Pendidikan Tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus.


3. Pendidikan Profesi Guru Pra Jabatan

Program pendidikan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan S1 kependidikan dan S1/D IV non kependidikan yang memiliki bakat dan minat menjadi guru agar menguasai kompetensi secara utuh sesuai standar nasional pendidikan sehingga dapat memperoleh sertifikat pendidik profeional pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.


4. Tujuan

Untuk menghasilkan calon guru yang memiliki kompetensi dalam merencanakan, melaksanakan dan menilai pembelajaran, menindaklanjuti hasil penilaian dengan melakukan pembimbingan dan pelatihan peserta didik, mampu melakukan penelitian dan mengembangkan profesionalitas secara berkelanjutan.


5. Syarat

Mempunyai PS kependidikan S1 :

a. Sama dng program PPG yang akan diselenggarakan.

b. Teakreditasi BAN PT minimal B

c. Memiliki dosen tetap , sarana prasarana yang memenuhi persyaratan

d. Memiliki program peningkatan dan pengembangan aktivitas Instruksional.

e. Memiliki program dan jaringan kemitraan dengan sekolah mitra terakreditasi minimal B dan memenuhi persyaratan untuk pelaksanaan PPL


6. Kualifikasi Calon Peserta PPG

a. S1 Kependidikan yang sesuai dengan program yang akan ditempuh

b. S1 kependidikan yang serumpun dengan pendidikan profesi yang akan ditempuh dengan menempuh matrikulasi

c. S1/D IV non kependidikan yang sesuai dengan program pendidikan profesi yang akan ditempuh dengan menempuh matrikulasi matakuliah akademik kependidikan

d. S1/D IV non kependidikan serumpun dengan program pendidikan profesi yang akan ditempuh dengan menempuh matrikulasi

e. S1 psikologi untuk program PPG pada PAUD atau SD dengan menempuh matrikulasi.


Sekilas tentang hal diatas terlihat jelas bahwa guru membawa sosok yang penting dalam mendidik anak didik dengan potensi yang mendukung dan dikembangkan sejak dalam menempuh pendidikan guru sampai dia layak disebut sebagai seorang guru dalam dunia dunia pendidikan. Inilah kutipan tantang menyoroti “ Pemberontakkan Guru”. Semoga dapat dijadikan semangat juang kita sebagi guru dan calon guru berlomba untuk tidak mendaptkan sebutan Pahlawan Tanpa Tanda Jasa semata.


Judul Buku : Pemberontakan Guru; Menuju Peningkatan Kualitas

Penulis : Prof. Dr. Harsono & M. Joko Susilo, M.Pd.

Penerbit : Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Cetakan : Pertama, 2010

Tebal : vii + 142 halaman

Peresensi : Supriyadi*)


Pendidikan merupakan aksi pembebasan manusia dari belenggu kebodohan. Tidak lain bahwa pendidikan merupakan sebuah kebutuhan primer bagi manusia karena dengan pendidikan tersebut, manusia akan menjadi manusia yang seutuhnya dan terbebas dari belenggu kebodohan. Dengan demikian, pendidikan menjadi sebuah kebutuhan yang mendasar bagi setiap manusia, bisa juga disetarakan dengan kebutuhan untuk makan, berpakaian, dan bertempat tinggal.


Dalam sebuah pendidikan, ada beberapa faktor yang sangat menunjang akan keberhasilan pendidikan. Pendidikan yang berhasil adalah manakala pendidikan itu mampu mengentaskan dan membebaskan para peserta didiknya dari belenggu kebodohan. Salah satu faktor dan elemen penting guna menunjang keberhasilan cita-cita pendidikan tersebut adalah peran guru yang berkualitas. Guru yang berkualitas dan profesional adalah guru yang berhasil membebaskan para peserta didiknya dari belenggu kebodohan. Oleh karenanya, guru menjadi sosok sentral dalam dunia pendidikan.


Prof. Dr. Harsono dan M. Joko Susilo, M.Pd dalam buku yang berjudul “Pemberontakan Guru; Menuju Peningkatan Kualitas” memaparkan bagaimana sosok guru itu menjadi tokoh yang sangat urgen dalam dunia pendidikan. Bagaimana tidak, guru menjadi kunci utama dalam sebuah pendidikan. Guru menjadi sebuah ketergantungan bagi keberhasilan sebuah pendidikan.


Pendidikan pada sebuah negara itu bisa maju jika didukung dengan tenaga pengajar atau guru yang berkualitas dan profesional. Sejarah telah membuktikan urgensi dan sentralitas guru dalam keberhasilan pendidikan.


Sebagai contoh; setelah dua kota penting di Jepang, yakni kota Hiroshima dan Nagasaki dibombardir oleh pasukan Amerika Serikat, hal yang paling dicari dan ditanyakan oleh Kaisar Jepang waktu itu adalah keberadaan guru. Guru menjadi tonggak penting dalam membangun pendidikan yang maju. Hasilnya, bisa dilihat pada masa sekarang bahwa Jepang menjadi macan Asia. Sebenarnya, hal itu diawali dengan peran penting guru.


Indonesia merupakan sebuah negara yang berambisi besar untuk meningkatkan sumber daya manusianya (SDM). Pendidikan adalah sebuah sarana dan media yang tepat untuk peningkatan SDM tersebut. Sementara pilar dari pendidikan yang berkualitas adalah guru yang berkualitas dan profesional.


Guru adalah sentral penyelenggaraan pembelajaran sekaligus sentral pembangunan pendidikan nasional. Tanpa guru yang berkualitas maka peningkatan kualitas sumber daya nasional dan daya saing bangsa akan sia-sia. Kualitas guru yang baik diharapkan dapat menjadi sarana peningkatan kualitas pembelajaran siswa (hlm. 15).


Dengan demikian, guru menjadi tumpuan utama dalam peningkatan kualitas pendidikan sekaligus peningkatan SDM Indonesia. Dewasa ini, kualitas guru sangat diperhatikan, hal itu terbukti dari program sertifikasi guru yang menuntut kualifikasi tenaga pengajar pada pendidikan di Indonesia. Dengan adanya program sertifikasi, para guru dikualifikasi kemampuannya guna menunjang profesionalisme guru.


Program sertifikasi tersebut tidak serta merta mempersulit guru dalam karirnya sebagai tenaga pengajar. Lebih dari itu, guru dituntut untuk menjadi seorang guru yang benar-benar berkualitas dan profesional dengan karakter personal, sosial, profesional, dan pedagogik. Dengan guru yang berkualitas tersebut, diharapkan pendidikan Indonesia menjadi pendidikan berkualitas dan mampu menghasilkan SDM yang berkualitas pula.


Guru memang benar-benar manjadi sosok yang sangat urgen karena guru dituntut untuk bisa memobilisasi dua fungsi pendidikan, yaitu transfer of knowledge (transfer pengetahuan) dan transref or value (transfer nilai). Transfer of knowledge adalah suatu proses transfer ilmu pengetahuan dari sumber belajar kepada yang belajar. Guru merupakan salah satu sumber belajar yang dengannya, tersebarlah ilmu pengetahuan yang kemudian ditangkap oleh yang belajar, yaitu peserta didik.


Dalam hal ini, guru dituntuk untuk bisa menjadi mediasi dari proses transfer ilmu pengetahuan tersebut. Oleh karena itu, guru benar-benar menjadi tumpuan bagi para peserta didik yang diajar dalam sebuah pendidikan. Apa yang disampaikan oleh guru kepada para peserta didiknya itu merupakan sebuah proses transfer ilmu pengetahuan sehingga guru dituntut menguasai ilmu pengetahuan yang diajarkan.


Sementara transfer of value merupakan suatu proses penyerapan nilai oleh peserta didik terhadap guru di luar ilmu pengetahuan. Hal inilah yang menuntut guru untuk memiliki moral yang luhur, menjaga norma-norma kesopanan, dan memiliki etika yang baik. Dalam hal ini, guru diperhitungkan perilaku dan tindakannya dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi teladan bagi para peserta didiknya. Oleh karena itu, tidak wajar jika seorang guru itu mencerminkan karakter yang buruk terhadap para peserta didiknya.


Dalam falsafah Jawa mengatakan bahwa guru itu digugu dan ditiru. Digugu maksudnya bahwa apa yang disampaikan oleh guru berupa ilmu pengetahuan kepada para peserta didik itu merupakan suatu ilmu pengetahuan yang benar. Dengan demikian, guru mengajarkan kebenaran secara ilmiah, oleh karena itu guru harus memiliki kredibilitas terhadap para peserta didik dengan menguasai ilmu pengetahuan yang diajarkan. Dalam hal ini, terkait dengan fungsi pendidikan yang berupa transfer of knowledge.


Sementara ditiru maksudnya bahwa guru dijadikan sebagai sosok yang diteladani perilakunya. Oleh karena itulah guru harus memiliki moral yang luhur, menjaga norma-norma kesopanan, dan memiliki etika yang baik. Guru menjadi teladan bagi para peserta didiknya di luar penyampaian ilmu pengetahuan. Hal ini terkait dengan fungsi pendidikan yang berupa transfer of value.


Akhirnya, dengan membaca buku yang berjudul “Pemberontakan Guru; Menuju Peningkatan Kualitas”, para pembaca diajak untuk menyelami realitas guru yang ada di Indonesia. Guru merupakan pilar utama dari pada pendidikan. Dengan demikian, guru menjadi tumpuan utama dalam sebuah pendidikan. Oleh karena itu, guru sangat berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional.


*) Peresensi adalah pengamat sosial pada Yayasan Ali Maksum, Yogyakarta

Recent Posts

Text