Senin, 30 April 2012

Hujan Turun Basuhi Jiwaku

|0 comments
Hujan turun lagi disini
Tak jauh berbeda, masih sama dapat kurasakan
Butiran tetesnya dalam genggaman
Suaranya, dan kesejukan anginnya tak tergambarkan
Menyegarkan setiap jiwa yang kering
Meneduhkan mentari yang terik
Menundukkan bulan dan hias malam untuk sejenak terlelap
Menenangkan hati, hari demi hari yang terlalu berat

Langit
Biru, putih, cerah, mendung, dan panas
Berwarna, tegas, sederhana, tapi terkadang tak menentu
Cerah karena ramah, dan sedikit meresahkan
Resah sejadi-jadinya, saat sisi lain dibalik keramahan muncul dihadapan
Menakutkan ketika sinarnya terasa menyengat
Terima kasih hari ini kau sungguh bersahabat

Kunantikan lagi kehadiranmu disini
Meski dalam lelah yang seperti ini
Dalam kesetiaan dan keramahan yang membuaku senang tiada batas
Seperti waktu yang ada, semua pasti akan terlewatkan
Semoga mampu terangkum dalam suatu cerita yang indah

Senin, 23 April 2012

LOE-gue END part 2

|2 comments
LOE-gue END. Sory bro, LOE-gue emang END. Gue nyesek aja kalo belum apa-apa musti dikait-kaitkan sama LOE. LOE-gue tuh udah END. Sory, gue nggak suka pemaksaan. Sory juga, gue nggak bisa. Intinya LOE-gue END. LOE-gue END. Gue gak pengan punya gosip tentang LOE, ataupun DIKAITKAN tentang LOE. Sory dan sekali lagi gue tegaskan, LOE-gue END.

Senin, 16 April 2012

LOE-gue END

|0 comments

LOE-gue END

Rabu, 11 April 2012

Depression

|0 comments
Kecewa kembali datang menghampiri. Dengan lembut langkahnya hadir. Takkan pernah bisa aku teriakan, mungkin hanya dalam hati. Kepada siapa pun beban ini terbagi, rasanya tidak pernah berkurang. Rasanya aneh. Sempit dan sesak. Mungkin tak seharusnya aku begini. Masih dalam hitungan jari aku menangis lagi. Meski demikian, ini sungguh membuatku jenuh dan lelah. Sampai kapan sedetik waktunya dia berikan untukku. Aku tergantung lama tanpa suatu kepastian dan kejelasan. Semua ini tentang pertemuan.

Kala itu embun masih ada. Sampai saat terik mentari menghisap keindahannya, disitulah aku menunggu bersama kawanku. Selingan canda telah habis. Energiku habis. Aku kehabisan cairan. Kumohonkan, angkatlah kami ke daratan. Tak ingin basah kuyup, kedinginan. Jangan biarkan kami kembali meredup, saat semangat itu hadir di setiap masa. Saat malam tetap berjuang, bahkan sampai pagi tak sadarkan. Berharap ada senyuman dalam sebuah pertemuan. Berharap bertemu lagi di setiap harinya. Seperti kala itu, saat siang ditemukan jawaban, dan saat malam kembali, kita belajar dan berjuang. Tapi saat esok tak berjumpa, kecewa kembali datang karena suatu pertemuan.

Selasa, 10 April 2012

Ajari Aku Cinta

|0 comments
Sebuah lagu "Foto dalam Dompetmu", sampaikan tentang CINTA.

Cinta itu imajinasi
Cinta itu dua hati
Cinta itu chemistry
Cinta itu kata hati
Cinta itu nurani
Cinta itu magic
Cinta itu yang terbaik






"Ku di Negeri Orang" sampaikan CINTA lagi.
Cinta itu air
Cinta itu udara
Cinta itu berkorban
Cinta itu keyakinan
Cinta itu kemuliaan
Cinta itu agung
Cinta itu Tuhan

"Ku Tak Bisa" karena CINTA.
Cinta itu rasa
Cinta itu dalam
Cinta itu di dada
Cinta itu jiwa
Cinta itu percaya
Cinta itu setia
Cinta itu ada

"Kupu Biru" berkepak.
Cinta itu cinta

"Terlalu Manis" hidup penuh CINTA.
Cinta itu memori
Cinta itu lagu
Cinta itu puisi
Cinta itu tak tergambarkan
Cinta itu memberi
Cinta itu toleransi
Cinta itu kamu dan aku

Siapa yang Salah?

|0 comments
Di titik nol, badai datang melanda
Menyapa, menyambar dengan kuat tak terkira
Andai kau ada disana, apa yang kau rasa?
Menangis karena tersiksa ataukah bertahan menerjang sekuat tenaga?

Bagaimana dengan kemungkinan terburuk yang tak pernah kau kira?
Akankah menangis lagi,
Disini, dalam lelahku ada taksiran dengan penuh tanya
Kata-kata yang mana?
Ingin ku dengarkan dari jerit hatimu
Yang mana?
Aku menderita lebih dulu

Recent Posts

Text