Sabtu, 03 April 2010

Mendengar Suara Merdu

Kali ini tepat hari kedua aku dirumah. Hari-hari biasa aku tanpa dia. Tanpa suaranya. Yang hanya adalah sms-nya yang bertanya "mbak lagi ngapain?". Tulisannya memberikan banyangan suara lembutnya yang selalu mengingatkanku tentang rumah.

Aku sungguh menyayangimu brotherku.

Kesunyian malam ini terasa hening. Rumahku yang terletak tidak jauh dengan jalan umum dari depan nampak kelihatan tenang. Dari sisi belakang memang sama saja terlihat tenang. Letak yang tidak jauh dari persawahan dari bagian belakang membuatku merasa tenng. Suara jangkrik, kodok semakin indah setelah aku mengamatinya sejenak.
Setelah kuamati suara itu secara seksama, ternyata aku pun menemukan suara yang lebih indah.

Ade'q mengaji di malam hari itu.

Kulihat tampaknya setelah itu ia terbangun dari tidurnya. Dengan ringan bagai kapas aku menemaninya mengambil air wudhu saat ia memintaku mengantarnya. Aku turuti langkahnya, aku katakan padanya. Lagi, lagi, ade'q mengajilah dengan suara merdumu yang kau dapatkan dariNya.

Sungguh menentramkan hatiku. Hatiku bimbang. Ketika hal itu yang aku rasakan, aku merasa ada semangat baru yang ditransfer sang ade' untukku.

0 comments:

Posting Komentar

Recent Posts

Text