Senin, 28 November 2011

Sampai Jumpa di Kehidupan yang Lain

Hidup ini sulit sekali dieja maunya kemana. .
Dia yang telah terluluhkan hatinya ternyata hanya sempat kululuhkan saja
kemudian beranjak dari pangkuan tanpa meninggalkan jejak dan jauh dari rasa berdosa
Kelembutan yang tampak dari kulit putihnya seolah hanya pengaruh kilatan cahaya
Berlagak anggun di hadapan, kemudian masuk dalam kehidupan yang tak semestinya. .

Tuhan belum pertemukanku di dunia dengan keindahanya yang semu
Tuhan belum izinkanku untuk bersama-sama menikmati dunia-Nya yang penuh dengan keindahanan itu. .
Di tengah malam terbangun memohon Tuhan kan selalu menjaga hati dan jasadnya dari kerasnya dunia. .
Di pagi harinya berusaha tetap menikmati senja dan menghirup udara pagi selimut rindu akan kampung halaman dan orang tua. .
Dengan semangat aku melangkah, bekerja dengan tangan yang tak pernah lelah
Menahan panasnya suhu kota Daejeon dan dinginnya yang tiada terbayangkan berminus-minus derajatnya
Kala petang menghampiri, ia senantiasa menuntun langkahku ke rumah mungil tempatku melepas lelah..
Di lelahnya tubuh yang tak terasakan lagi tak lupa kulaksanakan kewajibanku seraya tetap berdoa “jagalah hati dan jasadnya teruntuk dia yang telah kululuhkan hatinya. .”

Setiap hari bergulir sedemikian rupanya,
Senang aku mendengarkan senyum dari suara merdunya,,
Hatiku merasa tentram, walau masih saja diselimuti rindu akan kampung halaman dan orang tua..
Keindahan yang bergulir sedemikian hari ini telah berjalan dalam hitungan yang sangat lama,
Merasa sayang untuk ditinggalkan begitu saja,
Padahal disini “aku” menjaganya. .
Padahal disini “aku” korbankan untuk kebahagiannya. .
Ternyata Tuhan memang belum menjabat doa-doa dari tanganku..
Kini tanpa ragu lagi, akan tetap kulangkahkan kaki dan berdoa..
“semoga kelak Tuhan menjabat tanganku dengan lebih ramah dan memberiakan gantinya yang lebih indah” amin. .

0 comments:

Posting Komentar

Recent Posts

Text