Alhamdulillah Kau berikat nikmat hari ini indah. Kau temaniku dalam kesunyian. Tenangkanku kembali diriku yang lemah tanpa daya. Meski ingin memberontak, tapi tak berdanya. Karena aku lemah.
Seperti akan mati saja. Memikirkan semua ini yang tiada akhir. Nikmat hidup ini benar-benar terasa. Aku punya cinta dariMU, untukMU, dan olehnya aku menyayanginya.
Tapi aku bagai anak yang kehilangan ibunya. Tetap merasa lemah meski kekuatan besar tetap mengalir. Sampai ingin rasanya aku pergi ke bulan. Seperti massa yang tak bermasa. Seperti masalah yang tak bermasalah. Sangat ringan terasa. Meski berat, tetap saja tidak membawa pengaruh. Semua sama. Ringan dan ringan.
Ah kenapa selalu mengeluh, menuntut, dan tak bersyukur. Kembalikan padaMU pembuat perasaan dan wahai yang dapat membolak-balikkan hati.
Maafkanlah bila hati tak sempurna. Ketelusan itu pasti akan tercermin. Dan Kau akan tunjukkan padaku cermin itu yang kini tak dapat aku melihatnya.
Akan berusaha mensyukuri apa pun yang terjadi, semoga takkan menangis seperti hujan yang mengingat tentang rindu, tentang mimpi, tentang sepi, tentang hidup, tentang tantangan. Amin . . .
0 comments:
Posting Komentar