Senin, 08 November 2010

Mungkinkah Dia Akan Bertahan

Ku ukir pagi ini dengan senyum. Dengan sambutan sinar mentari membalur tubuhku yang dingin. Dengan senyuman si kecil pagi ini aku temui di tumpukan kapuk-kapuk dalam karungnya. Dengan bantalan di kepalanya dan guling di sisi kirinya.

Melihatnya dengan seksama, lalu terbangun dan menyapaku dengan ramah.

Di tambah dengan senyuman lugu enyang puteri yang telah 2 tahun lebih ditinggal enyang kakung disisiNYA. Membuatku terenyuh menangis terharu tetapi senang bisa aku temui dia disini dengan sehat dan nafsu makan yang tak bermasalah.

Begitu juga dengan dia-teman hatiku yang selalu tersenyum padaku. Entah apa dan bagaimana pun keadaannya. Membuatku tak berenergi dan tak terarah tanpa suaranya.

Teruntuk dia yang selalu membuatku tersenyum. Terima kasih aku ucapkan.

0 comments:

Posting Komentar

Recent Posts

Text